Senin, 11 Oktober 2010

Beritakanlah Firman Tuhan Setiap Saat

Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya
Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.( 2 TIMOTIUS 4, 1-2) 

2 Timotius termasuk dalam surat pastoral Rasul Paulus kepada Timotius agar Timoteus tetap semangat dan tetap bertahan dalam mengemban tugas yang sangat berat. Surat ini ditulis Paulus dari penjara di Roma pada masa tahanannya yang kedua (tahun 65). Paulus merasa kematiannya sudah dekat selama berada di penjara (2 Tim. 4 : 6). Pada saat firasat kematian itu timbul Paulus memberikan nasehat dan penguatan kepada Timotius. Paulus mengetahui keadaan buruk yang menimpa Timotius dan jemaatnya yang mengalamai ketidaknyamanan atas penganiayaan yang dialaminya (2 Tim. 3 : 12). 

Ayat 1 : Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya
Merupakan ciri khas teologis yang menggambarkan Yesus sebagai hakim orang yang hidup dan yang mati yang akan memberi gajaran terhadap kesetiaan dan menghukum kejahatan dan kesalahan. Pesan ini sangat penting sekali untuk menunjukkan bahwa tugas-tugas yang dilakukan Paulus bukan untuk mencari popularitas pribadi tetapi semata-mata demi pelayanan Kristus. Pernyataan ini disampaikan Paulus untuk mengingatkan Timotius bahwa pada akhir Zaman dia harus mempertanggungjawabkan penuaian tugasnya di hadapan hakim yang akan datang. Pada penghakiman itu dunia ini akan dihakimi, sehingga sangat penting untuk memberitakan Injil kepada banyak orang supaya bertobat. Dengan demikian tugas ini menjadi sangat penting sekali karena pemberitaan Injil akan membawa orang pada keselamatan pada masa penghakiman. 

Ayat 2 : Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran. 
Dalam tugas pelayanannya Timotius mengalami hambatan dan penganiayaan yang berat (2 Tim. 3:11-14). Itu sebabnya Paulus menasihatkan Timotius untuk tetap kuat dan pantang menyerah dalam pemberitaannya. Pesan ini hendak mengarahkan Timotius untuk tetap setia dalam pemberitannya baik atau tidak baik waktunya. Para pengajar sesat mulai gencar menyampaikan ajarannya sehingga Timotius harus mampu menyatakan yang salah terhadap ajaran-ajaran sesat yang merusak Injil. Dengan demikian kemurnian berita Injil tetap dapat dipertahankan. Dalam hal ini Paulus tidak menantang Timotius untuk melawan ajaran sesat tersebut dengan kekerasan tetapi dengan kesabaran. Tetapi kesabaran itu jangan sampai membuatnya kompromi terhadap orang-orang yang berdosa, idealnya harus diikuti dengan pengajaran sehingga orang-orang berdosa tersebut dapat mengimani berita Injil. Pengajaran yang disampaikan jangan sampai membuat Timoteus jatuh pada sikap sombong, arogan dan kekerasan tetapi dengan sikap sabar dan kasih sehingga orang-orang merasa nyaman dalam menerima berita Injil. 

Tidak ada komentar: